Sabtu, 07 Juni 2014

aksesbilitas menuju Desa Sembalun



Aksesbilitas Jakarta - Lombok - Sembalun

Jarak dari Mataram ke Desa Sembalun dapat ditempuh dengan kendaraan selama kurang lebih 4 jam perjalanan dari Timur Mataram. Sementara untuk ke Desa Senaru dibutuhkan waktu sekira 3 jam perjalanan dari Utara Mataram. Untuk menuju Sembalun atau Senaru, Anda dapat menyewa mobil dari Mataram dengan tarif sekira Rp300.000,00/orang -.namun dapat juga ditempuh mulai dari Bandara Internasional Lombok (BIL) di Praya Lombok Tengah bisa memilih beberapa sarana transportasi sbb:
1.      Mempergunakan Taxi Airport atau Mobil Carter langsung ke Sembalun Timba Gading dan Sembalun dengan tarif Rp. 450.000/orang - waktu tempuh kurang lebih 2,5 jam.
2.      Mempergunakan taxi Airport atau Mobil Carter dengan tujuan hanya sampai di Kopang Lombok Tengah Rp. 150.000/orang - kemudian melanjutkan dengan menumpang mini Bus jurusan Labuhan Lombok dan turun di Aikmel Rp. 10.000/orang - di lanjutkan dengan menumpang Mobil Pick Up ke Sembalun Timba Gading dan Sembalun.Rp. 20.000/orang - dengan waktu tempuh kurang lebih 4 jam.
3.      Mempergunakan Bus Airport Jurusan Senggigi dan turun di Terminal Bus Mandalika Sweta Rp. 25.000/orang - kemudian melanjutkan ke Aikmel dengan menumpang Mini Bus Rp.20.000/orang - dan dari Aikmel menumpang Mobil pickup ke Sembalun Timba Gading dan Sembalun Rp.20.000/orang - total waktu tempuh kurang lebih 5 jam.
Jalur laut
Di Pelabuhan Ferry Lembar di Lombok Barat bisa memilih sarana transportasi sbb:
1.      Menumpang Taxi atau Mobil Carter langsung ke Sembalun dengan tarif Rp.500.000/orang - waktu tempuh sekitar 3,5 jam.
2.      Menumpang angkutan umum mini Bus ke Terminal Bus Mandalika Rp.15.000/orang - dan ganti Menumpang Mini Bus Jurusan Labuhan Lombok dan turun di Aikmel Rp. 20,000/orang - kemudian melanjutkan ke Sembalun Timba Gading dan Sembalun dengan menumpang Mobil PickUp Rp. 20.000/orang - dengan perkiraan waktu selama 5 jam.

Dari Pelabuhan Ferry Kayangan Lombok Timur bisa memilih sarana transportasi sbb:
1.      Mempergunakan Ojek Sepeda Motor langsung ke Sembalun Timba Gading dan Sembalun Rp. 100.000/orang - waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
2.      Mempergunakan Mobil Carter langsung ke Sembalun Timba Gading dan Sembalun Rp. 350.000/orang - dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
3.      Menumpang Mini Bus Jurusan Sweta Mataram dan turun di Aikmel Rp. 10.000/orang - kemudian ganti menumpang Mobil PickUp ke Sembalun Timba Gading dan Sembalun Rp. 20.000/orang - dengan waktu tempuh sekitar 3 jam.

Rabu, 04 Juni 2014

Kondisi Umum Desa Sembalun



Kondisi Umum Desa Sembalun Timba Gading dan Sembalun

  • Desa Sembalun Timba Gading 17 km2 dan Desa Sembalun memiliki luas 21 km2. Desa Sembalun Timba Gading dan Sembalun yang berada di Kabupaten Lombok Timur dengan letak diantara 116º - 117º Bujur Timur dan 8º - 9º Lintang Selatan.
  • Topografi yang dimiliki oleh kedua desa yaitu berbukit-bukit dan bergunung, dan memiliki beberapa bagian tanah yang relatif datar untuk dijadikan lahan pertanian dan perkebunan, dengan ketinggian 1200 m dpl.
  • Iklim di kedua desa tergolong memiliki  iklim tropis dengan temperatur berkisar 22º - 23º C. Dampak pemanasan global yang terjadi beberapa kurun waktu terakhir menyebabkan perubahan iklim.
  • Tumbuhan yang terdapat di kedua desa terdapat pertanian Hartikultural yaitu seperti jeruk (Citrus), kol (Brassica oleraccea), cabai ( Capsicum annum), daun bawang (Alllium schoenoprasum), dan kentang (Solanum tuberosum L) merupakan pertanian yang dimilki oleh masyarakat yang dijadikan sebagai matapencaharian mereka, selain itu terdapat lahan persawahan yang digunakan oleh masyarakat untuk menanam padi (Oryza sativa L) dan padi merah (Oryza nivara) sebagai matapencaharian ataupun untuk di konsumsi.
  • Keberadaan fauna memiliki manfaat dan ada pula yang merugikan masyarakat. Kategori fauna di kedua desa diantaranya fauna peternakan dan berburu. Fauna yang mendominasi yaitu sapi (Bos taurus) dan anjing (Canis lupus).
  • Bahasa yang digunakan masyarakat Desa Sembalun termasuk ke dalam rumpun Bahasa Sasak yang tercampur dalam bahasa Sasak Jawa. Hal tersebut dikarenakan pada zaman dahulu terjadi transmigrasi yang berdatangan dari suku Jawa yang datang untuk menyebarkan agama Islam ke Pulau Lombok dan masuknya ke Desa Sembalun. Penggunaan bahasa pada Desa Sembalun khususnya Sembalun Timba Gading dan Sembalun berintonasi keras sehingga terjadi perubahan bunyi seperti “Pire” menjadi “Berapa”.
.